Wednesday, February 11, 2009

Valentine??? Patutkah Dirayakan?

Anda sering tidak tahu apa itu perayaaan hari Valentine yang sebenarnya? Saat ini banyak orang-orang yang tak tahu
sejarah terciptanya valentine. Maka dari itu, ketahuilah sejarah Valentine jika Anda ingin merayakan Valentine. Menurut
sumber yang sangat dipercaya, Valentine berawal dari sebuah perayaan Lupercalia yang tak lain adalah rangkaian
upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari).


Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda
mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang
namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15
Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda
melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat
mereka menjadi lebih subur.


Adapun kebiasaan mengirim kartu Valentine yang sering dilakukan pada saat perayaan hari kasih sayang tersebut,
sebenarnya tidak ada
kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada
perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian
Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia
Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).

Lalu bagaimana dengan ucapan "Be My Valentine? Ken Sweiger dalam artikel Should Biblical Christians Observe It
mengatakan kata Valentine berasal dari Latin yang berarti : Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha
Kuasa. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken
Sweiger- jika kita meminta orang menjadi, to be my Valentine, hal itu berarti menduakan Tuhan (karena memintanya
menjadi Sang Maha Kuasa) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Adapun lambang Cupid (berarti: the
desire), si bayi bersayap
dengan panah adalah putra Nimrod the hunter dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu
wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

Di Indonesia, perayaan valentine's day mulai membudaya di kalangan masyarakat kita khususnya dikalangan kawula
muda, sekitar akhir tahun 1980-an berbarengan dengan munculnya televisi-televisi swasta yang banyak mengupas dan
menayangkan berita ataupun film-film yang bertemakan perayaan tersebut. Sejak itulah, perayaan valentine's day
digandrungi oleh para generasi muda, sebagai akibat dari penetrasi budaya asing yang masuk lewat pemberitaan
berbagai media baik cetak maupun elektronik.

Perayaan ini pun dikenal oleh mereka sebagai perayaan hari kasih sayang, yang menurut mereka adalah moment yang
paling tepat untuk mengungkapakan perasaan cita dan kasih sayang kepada orang-orang yang dekat di hati. Perayaan
ini biasanya dilaksanakan di kafe-kafe, hotel-hotel atau tempat-tempat yang romantis, di mana setiap pasangan
memberikan hadiah berupa kue coklat atau bunga yang bertuliskan 'I wish you will be my valentine' kepada yang lain.

Yang lebih mengejutkan, ada beberapa acara yang sering digelar diberbagai tempat rahasia di Metropolitan, belakangan
ini, pesta perayaan valentine's day dirayakan dengan perbuatan-perbuatan yang amoral dan jauh dari temanya itu
sendiri. Banyak kita dapatkan di pemberitaan televisi maupun koran-koran sekelompok anak muda yang menghabiskan
malam perayaan tersebut dengan pesta seks dan narkoba.

Padahal untuk menyatakan cinta dan menyebarkan cinta, secara langsung dan tak langsung ada pada sifat dan sikap
setiap manusia yang baik disetiap harinya. Dan itu lebih bermanfaat. Ngga pada perayaan yang melulu hura-hura. Nah
sekarang, bagaimana dengan Anda, akankah Anda terus berhura-hura setiap tahunnya? Cape deh!

0 comments:

Copyright @ 2009 : Zam | Inspired by x-template|