Friday, March 19, 2010

JANGAN MERASA PALING SUCI

”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS, al-Hujurat [49]: 13)

Dua orang laki-laki bersaudara . Mereka sudah yatim piatu sejak remaja. Keduanya bekerja pada sebuah pabrik kecap .

Mereka hidup rukun , dan sama-sama tekun belajar agama. Mereka berusaha mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.

Untuk datang ke tempat pengajian, mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah Sang Ustadz. Jaraknya sekitar 10 km dari rumah peninggalan orangtua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, jabatannya naik, dia menjadi kepercayaan sang direktur. Dan tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki. Dia mendapatkan bonus karena omzet perusahaannya naik.

Lalu sang kakak berdo’a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya.

Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo’a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do’anya itu.

Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo’a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo’a.

Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo’a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, ” Dik, sesungguh ketidak mampuan kita menghapal quran, hadits dan bacaan doa. bisa jadi karena hati kita kurang bersih.. “

Sang adik Mengangguk, hatinya terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do’anya tak pernah terkabul.

Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do’a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do’a untuk guru mereka, do’a selamat dan ada kalimah di akhir do’anya:

“Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu,
Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do’a kakak ku,
Jadikan Kakakku selalu dalam lindungan dan cinta-Mu,
Bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku
didunia dan akhirat.”

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya. Dia telah salah menilai adiknya. Tak disangka ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo’a untuk memenuhi nafsu duniawinya dan ternyata keberhasilan sang kakak tak luput dari ketekunan do’a adiknya.

Sahabat, Kekayaan, kemiskinan, kebaikan, keburukan dan setiap musibah yang menimpa manusia merupakan ujian dari Allah swt. yang diberikan kepada hambanya. Itu semua bukan ukuran kemuliaan atau kehinaan seseorang. Janganlah bangga karena kekayaan dan janganlah putus asa karena kemiskinan.

” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah BERITA GEMBIRA KEPADA ORANG-ORANG YANG SABAR, “ (Q.S.Al-Baqoroh 155 ).

Seringkali kita mengukur kedekatan kita kepada Allah SWT adalah karena terpenuhinya segala permintaan duniawi yang sering kita mohonkan dalam do’a-do’a kita.

Cobalah kita lihat orang yang sedang jatuh cinta atau bisa jadi kita sendiri pernah jatuh cinta kepada seseorang. Wajahnya selalu terbayang, canda tawanya serta tingkahnya selalu terkenang. Mau tidur ingat dia, mau makan ingat dia, mau mandi ingat dia bahkan kita sedang sholatpun ingat dia, surat cintanya atau sms nya kita selalu baca berkali-kali dan kita simpan dengan sangat rapi ketika ingat dia kita baca lagi surat cinta atau sms itu, hari-harinya selalu ingin bertemu, tidak ketemu sehari saja rasanya setahun. Padahal belum tentu dia akan menjadi milik kita. Masya Allah.

Pernahkah kita merasakan jatuh cinta kepada Allah ? Dia yang memberi nafas kita setiap detik, memberi berbagai makanan yang kita suka, memberi mata yang dengan itu kita bisa melihat indahnya dunia, memberi tangan yang membuat kita bisa berkarya, memberi kecerdasan yang membuat kita mampu berinovasi dan berkreasi dan memberi segala macam kebutuhan kita tanpa meminta imbalan sedikitpun, adakah semua itu kita rasakan ? mengapa kita tidak jatuh cinta kepadaNYA ? sejauh mana bukti cinta kita kepadanya ?

114 surat cintaNYA seberapa sering kita baca dan kita renungkan ? 114 surat kasihnya adakah pernah kita balas ? Panggilan AdzanNYA sesegera apakah kita menghadap ? tergetarkah hati kita dan gembirakah hati kita ketika mendengar panggilanNYA ? bandingkan dengan kita kalau dipanggil atasan kita atau dipanggil presiden ?

Adobted from RYI
Baca Selengkapnya...

Monday, April 13, 2009

APAKAH BANGSA INDONESIA SUDAH SIAP DENGAN KEHARAMAN ROKOK?

Di tengah semaraknya permasalahan rokok yang mencuat sekarang ini, sehingga menjadikan adanya tarik-ulur antara pemerintah, pengusaha rokok, petani tembakau, konsumen rokok, ulama, organisasi kesehatan dan seluruh elemen dengan adanya fatwa haram rokok MUI pusat. Mau tidak mau kita sebagai masyarakat Indonesia tentu memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang rokok.

Salah satu pendapat yang dibuat pedoman masyarakat adalah kitab Irsyadul Ihsan yang dikarang oleh Syech Ihsan bin Syech Muhammad Dahlan, penerus Pondok Pesantren Jampes Kediri menjelaskan bahwa; terdapat 3 hukum rokok, yaitu halal bagi yang menginginkan dan mampu, haram apabila berbahaya, dan mubah yang berarti tidak haram dan juga tidak halal. Pendapat lain yang mengharamkan rokok berpedoman pada ayat-ayat yang berkenaan tentang pentingnya menjaga diri dari kerusakan yang terdapat pada surah al Baqarah: 195 dan Al Nisa : 29.. Tapi jumlah ulama yang mengharamkan dan menghalalkan, jauh lebih banyak yang menghalalkan, karena secara eksplisit ayat ini tidak menjelaskan masalah rokok tapi berkenaan masalah kerusakan secara umum
Rokok biasanya tidak lepas dari kopi sebagai teman spesialnya. Budaya rokok sambil minum kopi sudah berakar kuat di segala lapisan masyarakat kita, Indonesia. Faktanya kita bisa lihat di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Makassar, Yogyakarata, Gresik, Malang dan pusat-pusat kota Santri di Jawa berdiri berbagai macam warung kopi.

Daya tarik warung-warung kopi ini tidak kalah menariknya dan bermacam-macam. Dengan beberapa ciri khas, warung kopi tersebut tentunya untuk menarik peminat pengunjung. Kita bisa lihat dengan adanya cita rasa kopi yang khas dan penyajiannya, arsitektur tempatnya didesain sedemikian rupa, tempat yang strategis, fasilitas hotspot, remeng-remeng lampunya, terjangkau harganya alias murah serta dilengkapi dengan TV.

Fatwa keharaman rokok kiranya perlu dipertimbangkan akan dampak dari fatwa pengharaman tersebut, ini bukan berarti kami menyalahkan fatwa tersebut, tetapi perlu kita melihat kembali bahwa hukum rokok itu bukan hanya haram saja tetapi juga makruh dan mubah, serta fatwa pengharaman tersebut malah menimbulkan masalah bukan memecahkan masalah. Selain itu apakah kita sudah siap dengan hukum haram rokok tersebut?

Perlu kita perhatikan, jika rokok itu haram maka mau tidak mau harus menutup semua pabrik rokok yang ada di negeri kita ini, kenapa bisa begitu? Mari kita ambil contoh : ”kerang air yang jalan terus tentu akan mengakibatkan seluruh tempat di sekitarnya basah”, begitu juga jika pabrik tidak ditutup tentunya akan melahirkan konsumen rokok yang terus-menerus meskipun rokok itu diharamkan. Jadi, buat apa mengharamkan sedangkan sumber pendorong untuk melangggar keharaman tersebut sangat besar.

Begitu juga penutupan pabrik rokok tentunya berdampak banyaknya tenaga kerja pabrik rokok yang kena PHK, terus bagaimana mereka mencari pekerjaan lainnya? Untuk mencari nafkah dalam kondisi sulit mendapatkan pekerjaan sekarang ini. Belum lagi bagaimana nasib seluruh petani tembako, anak mereka bisa sekolah, kuliah karena hasil penjualan tembakau.

Kesiapan kita masih perlu dipertanyakan, apakah kita semua sebagai bangsa Indonesia dan pemerintah bisa memberikan solusi dengan memberikan jalan lain bagi tenaga pekerja pabrik rokok tersebut dengan pekerjaan yang lain, serta petani-petani tembakau. Sekali lagi perlu ditanyakan, apakah kita sudah siap ?


Baca Selengkapnya...

Friday, March 13, 2009

Perayaan Maulud Nabi, Bid'ah atau Gak?

Ada tradisi umat Islam di banyak negara, seperti Indonesia, Malaysia, Brunai, Mesir, Yaman, Aljazair, Maroko, dan lain sebagainya, untuk senantiasa melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti Peringatan Maulid Nabi SAW, peringatan Isra' Mi'raj, peringatan Muharram, dan lain-lain. Bagaimana sebenarnya aktifitas-aktifitas itu?
Secara khusus, Nabi Muhammad SAW memang tidak pernah menyuruh hal-hal demikian. Karena tidak pernah menyuruh, maka secara spesial pula, hal ini tidak bisa dikatakan "masyru'" [disyariatkan], tetapi juga tidak bisa dikatakan berlawanan dengan teologi agama. Yang perlu kita tekankan dalam memaknai aktifitas-aktifitas itu adalah "mengingat kembali hari kelahiran beliau --atau peristiwa-peristiwa penting lainnya-- dalam rangka meresapi nilai-nilai dan hikmah yang terkandung pada kejadian itu". Misalnya, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Itu bisa kita jadikan sebagai bentuk "mengingat kembali diutusnya Muhammad SAW" sebagai Rasul. Jika dengan mengingat saja kita bisa mendapatkan semangat-semangat khusus dalam beragama, tentu ini akan mendapatkan pahala. Apalagi jika peringatan itu betul-betul dengan niat "sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW".
Dalam Shahih Bukhari diceritakan, sebuah kisah yang menyangkut tentang Tsuwaibah. Tsuwaibah adalah budak [perempuan] Abu Lahab [paman Nabi Muhammad [SAW]. Tsuwaibah memberikan kabar kepada Abu Lahab tentang kelahiran Muhammad [keponakannya], tepatnya hari Senin tanggal 12 Robiul Awwal tahun Gajah. Abu Lahab bersuka cita sekali dengan kelahiran beliau. Maka, dengan kegembiraan itu, Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah. Dalam riwayat disebutkan, bahwa setiap hari Senin, di akhirat nanti, siksa Abu Lahab akan dikurangi karena pada hari itu, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab turut bersuka cita. Kepastian akan hal ini tentu kita kembalikan kepada Allah SWT, yang paling berhak tentang urusan akhirat. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara seremonial sebagaimana yang kita lihat sekarang ini, dimulai oleh Imam Shalahuddin Al-Ayyubi, komandan Perang Salib yang berhasil merebut Jerusalem dari orang-orang Kristen. Akhirnya, setelah terbukti bahwa kegiatan ini mampu membawa umat Islam untuk selalu ingat kepada Nabi Muhammad SAW, menambah ketaqwaan dan keimanan, kegiatan ini pun berkembang ke seluruh wilayah-wilayah Islam, termasuk Indonesia. Kita tidak perlu merisaukan aktifitas itu. Aktifitas apapun, jika akan menambah ketaqwaan kita, perlu kita lakukan.
Tentang pendapat Ulama dan Pemerintah Arab Saudi itu, memang benar, sebagaimana yang kami tulis di atas. Tetapi, jika kita ingin 100% seperti zaman Nabi Muhammad SAW, apapun yang ada di sekeliling kita, jelas tidak ada di zaman Nabi. Yang menjadi prinsip kita adalah esensi. Esensi dari suatu kegiatan itulah yang harus kita utamakan. Nabi Muhammad SAW bersabda : 'Barang siapa yang melahirkan aktifitas yang baik, maka baginya adalah pahala dan [juga mendapatkan] pahala orang yang turut melakukannya' (Muslim dll). Makna 'aktifitas yang baik' --secara sederhananya--adalah aktifitas yang menjadikan kita bertambah iman kepada Allah SWT dan Nabi-Nabi-Nya, termasuk Nabi Muhammad SAW, dan lain-lainnya.
Masalah Bid'ah:
Ibnu Atsir dalam kitabnya "Annihayah fi Gharibil Hadist wal-Atsar" pada bab Bid'ah dan pada pembahasan hadist Umar tentang Qiyamullail (sholat malam) Ramadhan "Sebaik-baik bid'ah adalah ini", bahwa bid'ah terbagi menjadi dua : bid'ah baik dan bid'ah sesat. Bid'ah yang bertentangan dengan perintah qur'an dan hadist disebut bid'ah sesat, sedangkan bid'ah yang sesuai dengan ketentuan umum ajaran agama dan mewujudkan tujuan dari syariah itu sendiri disebut bid'ah hasanah. Ibnu Atsir menukil sebuah hadist Rasulullah "Barang siapa merintis jalan kebaikan maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang orang yang menjalankannya dan barang siapa merintis jalan sesat maka ia akan mendapat dosa dan dosa orang yang menjalankannya". Rasulullah juga bersabda "Ikutilah kepada teladan yang diberikan oleh dua orang sahabatku Abu Bakar dan Umar". Dalam kesempatan lain Rasulullah juga menyatakan "Setiap yang baru dalam agama adala Bid'ah". Untuk mensinkronkan dua hadist tersebut adalah dengan pemahaman bahwa setiap tindakan yang jelas bertentangan dengan ajaran agama disebut "bid'ah".
Izzuddin bin Abdussalam bahkan membuat kategori bid'ah sbb : 1) wajib seperti meletakkan dasar-dasar ilmu agama dan bahasa Arab yang belum ada pada zaman Rasulullah. Ini untuk menjaga dan melestarikan ajaran agama.Seperto kodifikasi al-Qur'an misalnya. 2) Bid'ah yang sunnah seperti mendirikan madrasah di masjid, atau halaqah-halaqah kajian keagamaan dan membaca al-Qur'an di dalam masjid. 3) Bid'ah yang haram seperti melagukan al-Qur'an hingga merubah arti aslinya, 4) Bid'ah Makruh seperti menghias masjid dengan gambar-gambar 5) Bid'ah yang halal, seperti bid'ah dalam tata cara pembagian daging Qurban dan lain sebagainya.
Syatibi dalam Muwafawat mengatakan bahwa bid'ah adalah tindakan yang diklaim mempunyai maslahah namun bertentangan dengan tujuan syariah. Amalan-amalan yang tidak ada nash dalam syariah, seperti sujud syukur menurut Imam Malik, berdoa bersama-sama setelah shalat fardlu, atau seperti puasa disertai dengan tanpa bicara seharian, atau meninggalkan makanan tertentu, maka ini harus dikaji dengan pertimbangan maslahat dan mafsadah menurut agama. Manakala ia mendatangkan maslahat dan terpuji secara agama, ia pun terpuji dan boleh dilaksanakan. Sebaliknya bila ia menimbulkan mafsadah, tidak boleh dilaksanakan.(2/585)
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa bid'ah terjadi hanya dalam masalah-masalah ibadah. Namun di sini juga ada kesulitan untuk membedakan mana amalan yang masuk dalam kategori masalah ibadah dan mana yang bukan. Memang agak rumit menentukan mana bid'ah yang baik dan tidak baik dan ini sering menimbulkan percekcokan dan perselisihan antara umat Islam, bahkan saling mengkafirkan. Selayaknya kita tidak membesar-besarkan masalah seperti ini, karena kebanyakan kembalinya hanya kepada perbedaan cabang-cabang ajaran (furu'iyah). Kita diperbolehkan berbeda pendapat dalam masalah cabang agama karena ini masalah ijtihadiyah (hasil ijtihad ulama).

Sikap yang kurang terpuji dalam mensikapi masalah furu'iyah adalah menklaim dirinya dan pendapatnya yang paling benar.

wallahu a'lam bissowaab.

Sumber: M. Luthfi T.

Baca Selengkapnya...

Kitab Kuning Digital

Kitab yang selama ini mungkin hanya dinikmati melalui tulisan di kertas, baik di kertas kuning (sehinggah disebut kitab kuning) maupun di kertas putih, memerlukan usaha tersendiri untuk memilikinya, harganya yang cukup mahal, tempatnya yang harus disediakan khusus, perawatannya agar tidak dirusak oleh serangga, jamur, udara lembab, dan lain-lain. Diharapkan masalah tersebut bisa teratasi dengan hadirnya software ini.
Kitab kuning yang berupa Software ini bernama "Al-Maktabah al-Syamilah", Al-Ishdar 3.15 (Pustaka Lengkap, Versi 3.15), terdiri dari lebih 6000 kitab yang dikelompokkan dalam berbagai bidang ilmu. Software ini diterbitkan oleh jaringan Da'wah Islamiyah al-Misykat.
Kitab berupa Program komputer ini gratis, tidak perlu membelinya, tidak perlu menyediakan ruangan besar untuk menampung ribuan kitab yang masing-masing bisa jadi terdiri dari puluhan juz. Kitab model ini tidak akan rusak oleh gangguan diatas, bahkan bila rusak komputernya atau rusak programnyapun, maka cukup dicopykan ulang saja dari program aslinya, Insya Allah akan bisa dinikmati kembali dengan mudah.

Daftar Bidang Ilmu dan Jumlah Kitab di Dalamnya

Software ini memuat berbagai kitab dalam berbagai bidang

  1. Di bidang tafsir (lebih 52 kitab) meliputi Tafsir Thabari, Ibnu Katsir, Al-Baghawi, Al-Alusi, Al-Bahr, Fathul Qadir, Ad-Durrul Mantsur, Jalalain, Al-Khazin, Az-Zamakhsyari, Ibnu Abdis Salam, Sayyid Thanthawi, Adh-Dhilal, Al-Qusyairi, dll.
  2. Dalam bidang Ulumul Qur'an (lebih 43 kitab), meliputi I'rabul Qur'an, Asbabu Nuzulil Qur'an, Al-Itqan, Misykatul anwar, Fadlailul Qur'an, Majazul Qur'an, Lubabun Nuzul, At-Tibyan, Asbabun Nuzul, Ahkamul Qur'an lisy Sayfi'iy, Ahkamul Qur'an li Ibni Arabiy, dll
  3. Dalam bidang Fiqih, kitab di lingkungan 4 madzhab diletakkan terpisah. Untuk Madzhab Imam Syafi'y, yang tersedia antara lain Al-Umm, I'anatuh Thalibin, Fathul Wahhab, Fathul Mu'in, Asnal Mathalib, Al-Majmu', Raudlatuth Thalibin, Hasyiah Qalyubi wa Umairah, Mughnil Muhtaj, Nihayatul Muhtaj, Hasyiah Bujairimi alal Khatib, Hasyiah Bujairimi alal Minhaj, dll.
  4. Dalam madzhab Imam Maliki (15 kitab), Asy-Syarhul Kabir, Bidayatul Mujtahid, Mukhtashar Khalil, At-Taju wal Iklil, Mawahibul Jalil, Hasyiyah Ad-Dasuqi alasy Syarhil Kabir, dll. Dalam Madzhab Imam Hanafi terdapat lebih 20 kitab, dan Madzhab Imam Maliki terdapat 15 kitab.
  5. Dalam bidang Tasawuf, / Akhlak terdapat Ihya Ulumiddin, Riyadlush Shalihin, Al-Kabair, Al-Futuhatul Makiyyah, Qutul Qulub, Al-Risalatul Qusyairiyyah, Al-Adzkar, Sharh Hikam Atho'iyyah dll.
  6. Klasifikasi umum memuat kitab Tafsirul Ahlam, Ta'tirul Anam fi Tafsiril Ahlam, Mausu'ah Tafsiril Ahlam, Mafahimul Islamiyyah, Al-Jam'iyyatul Khairiyyah li Tahfidhil Qur'anil Karim, Jam'ul Qur'anil Karim fi 'Ahdi Khulafair Rasyidin, dll.
  7. Maktabah Shamila Versi 2.11 telah diupdate oleh Pesantren Virtual dengan penambahan kitab-kitab turath tidak kurang dari 200 nama kitab baru, khususnya kitab madzhab Syafi'i yang sangat dibutuhkan oleh kalangan santri di Indonesia. Selain itu, versi ini juga dilengkapi dengan kitab-kitab Fikih kontemporer seperti Fikih Kesehatan, Fikih Lingkungan, Fikih Kedokteran, Fikih Narkoba, Fikih Persalinan, Ekonomi dan Perbankan Shariah dan kajian fikih kontemporer lainnya.

Kemampuan & Keunggulan Software

Membuka kitab apapun dengan mudah berdasarkan Juz dan Halamannya. 
Bila sulit mencari kitabnya, ada dua pilihan, dicari berdasarkan urutan (index) huruf atau berdasarkan bidang ilmunya. 
Bila hanya tahu sedikit kata dari judulnya, misal Ihya Ulumiddin, maka cukup ketikkan Ihya, maka akan diantarkan daftar kitab yang di judulnya tertera kata Ihya. 
Mencari IBARAT. (Catatan : IBARAT adalah keterangan ayat / hadits / fatwa / pembahasan yang terkait dengan Jawaban yang dibutuhkan). Inilah kunci utama pentingnya software ini.

Untuk mendapatkan CD Maktabah Syamilah:

1. Kirim email pesanan ke: info@pesantrenvirtual.com  atau ke mazhida2000@yahoo.com 
2. Download melalui website al-Misykat: http://www.almeshkat.com/
3. Download melalui website NU Nihon: http://www.nunihon.org/DownloadNU/CDKitab1/
4. Kontak Bagian Distribusi PV, Sdr. M. Anshori anshor_rie@yahoo.co.id /HP. 0813 25041842

Sumber:PV.com


Baca Selengkapnya...

Wednesday, February 11, 2009

Valentine??? Patutkah Dirayakan?

Anda sering tidak tahu apa itu perayaaan hari Valentine yang sebenarnya? Saat ini banyak orang-orang yang tak tahu
sejarah terciptanya valentine. Maka dari itu, ketahuilah sejarah Valentine jika Anda ingin merayakan Valentine. Menurut
sumber yang sangat dipercaya, Valentine berawal dari sebuah perayaan Lupercalia yang tak lain adalah rangkaian
upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari).


Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda
mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang
namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15
Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda
melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat
mereka menjadi lebih subur.


Adapun kebiasaan mengirim kartu Valentine yang sering dilakukan pada saat perayaan hari kasih sayang tersebut,
sebenarnya tidak ada
kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada
perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian
Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia
Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).

Lalu bagaimana dengan ucapan "Be My Valentine? Ken Sweiger dalam artikel Should Biblical Christians Observe It
mengatakan kata Valentine berasal dari Latin yang berarti : Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha
Kuasa. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken
Sweiger- jika kita meminta orang menjadi, to be my Valentine, hal itu berarti menduakan Tuhan (karena memintanya
menjadi Sang Maha Kuasa) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Adapun lambang Cupid (berarti: the
desire), si bayi bersayap
dengan panah adalah putra Nimrod the hunter dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu
wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

Di Indonesia, perayaan valentine's day mulai membudaya di kalangan masyarakat kita khususnya dikalangan kawula
muda, sekitar akhir tahun 1980-an berbarengan dengan munculnya televisi-televisi swasta yang banyak mengupas dan
menayangkan berita ataupun film-film yang bertemakan perayaan tersebut. Sejak itulah, perayaan valentine's day
digandrungi oleh para generasi muda, sebagai akibat dari penetrasi budaya asing yang masuk lewat pemberitaan
berbagai media baik cetak maupun elektronik.

Perayaan ini pun dikenal oleh mereka sebagai perayaan hari kasih sayang, yang menurut mereka adalah moment yang
paling tepat untuk mengungkapakan perasaan cita dan kasih sayang kepada orang-orang yang dekat di hati. Perayaan
ini biasanya dilaksanakan di kafe-kafe, hotel-hotel atau tempat-tempat yang romantis, di mana setiap pasangan
memberikan hadiah berupa kue coklat atau bunga yang bertuliskan 'I wish you will be my valentine' kepada yang lain.

Yang lebih mengejutkan, ada beberapa acara yang sering digelar diberbagai tempat rahasia di Metropolitan, belakangan
ini, pesta perayaan valentine's day dirayakan dengan perbuatan-perbuatan yang amoral dan jauh dari temanya itu
sendiri. Banyak kita dapatkan di pemberitaan televisi maupun koran-koran sekelompok anak muda yang menghabiskan
malam perayaan tersebut dengan pesta seks dan narkoba.

Padahal untuk menyatakan cinta dan menyebarkan cinta, secara langsung dan tak langsung ada pada sifat dan sikap
setiap manusia yang baik disetiap harinya. Dan itu lebih bermanfaat. Ngga pada perayaan yang melulu hura-hura. Nah
sekarang, bagaimana dengan Anda, akankah Anda terus berhura-hura setiap tahunnya? Cape deh!
Baca Selengkapnya...

Copyright @ 2009 : Zam | Inspired by x-template|